Kamis, 22 September 2011

Mekanisasi Pertanian


Tujuan Instruksional Umum :
setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami peranan Mekanisasi, kebutuhan tenaga/peralatan, prinsip kerja,  penggunaan/perawatan  motor bakar sebagai  penggerak, alat tanam,   pemeliharaan, panen , peralatan pascapanen, alat pompa  serta manajemen operasional peralatan mekanisasi

ALAT TANAM, PEMELIHARAAN & PANEN Download bahan kuliah
Tujuan Instruksinal Khusus
Setelah mempelajari modul diharapkan mahasiswa mampu Menjelaskan prinsip kerja dan jenis-jenis alat dan mesin tanam

Selasa, 20 September 2011

Cinta tanpa nafsu

Selepas magrib aku datang padamu
Mengetuk pintumu dalam kejujuran
Tak mungkin kupendam kata mewakili rasa
Bagiku rasa harus hadir di kata
Agar ada paham tentang makna

Jangan tanya kenapa aku mencintaimu
Dan kapan dia hadir menguasai
Tuhan pun tak memberiku jawab semalam
Aku hanya memberimu kejujuran
Agar dapat berbagi
Dalam cinta tanpa nafsu

Senin, 19 September 2011

Kajian Agribisnis Jeruk Pamelo dalam Mendukung Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pangkep


Oleh : Junaedi Tjanring


RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem Agribisnis pada Jeruk Pamelo yang memungkinkan berkembangnya Agropolitan di Kabupaten Pangkep dan menemukenali sarana dan prasarana agribisnis yang mampu mendorong pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah yang menjadi sentra pengembangan Jeruk Pamelo di Kabupaten Pangkep, meliputi Kecamatan Labakkang dan Kecamatan Ma’rang.

Salah satu acuan yang dapat digunakan untuk melihat potensi pengembangan komoditas dimasa datang, khususnya komoditas pertanian, ditinjau dari segi potensi lahan.  Berdasarkan potensi yang dilihat pada luas komoditi yang diusahakan, Jeruk Pamelo sebagai komoditi unggulan memiliki potensi kesesuaian lahan optimal pada Kecamatan Ma’rang dan Labakkang.  Luas panen keduanya mencapai 88 % dari total yang ada di Kabupaten Pangkep

Hirarki pusat pelayanan yang disajikan tersebut memberi gambaran bahwa Kecamatan Labakkang dan Ma’rang dalam kedudukannya sebagai orde kedua memiliki potensi pelayanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan berkembangnya kegiatan yang berkaitan dengan agropolitan, yang tentu saja sangat bergantung pada keterkaitan spasial wilayah lainnya, meliputi pada kelembagaan ekonomi, pemasaran serta aksesibilitas untuk berlangsungnya kegiatan ekonomi berdasarkan saluran pemasaran yang ada.

Berdasarkan hasil kajian agribisnis, baik ditinjau dari segi komoditi maupun kewilayahan (spasial), maka dapat disimpulkan bahwa sistem Agribisnis Jeruk Pamelo dapat menunjang pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pangkep dengan penguatan di sektor teknologi dan permodalan, dimana pengembangan Agropolitan membutuhkan hubungan interkoneksitas dari lembaga permodalan, lembaga riset, industri pengolahan serta penyediaan terminal induk agribisnis.

Kata Kunci : Agribisnis, Jeruk Pamelo, Agropolitan

Selengkapnya.....download file

Sabtu, 17 September 2011

Gelisah Hati


bagaimana aku berzikir dalam hati yang gelisah
malam belum lagi bergerak setengah
ayat terakhir belum selesai kutasbihkan
betapa kuat rindu menderaku
rindu insani pada kemuliaan rasa


ampun aku Pada-Mu pemilik keindahan
sungguh Engkau tak terhina atas keangkuhan
sekali ini  tidaklah pantas aku menyombongkan kesetiaan
……..hingga di sajadah malam pun Engkau menolakku

malam ini, ketika  aku mulai takluk
kegelisahan menderaku pada batas keimanan seorang hamba
………..kucoba menata hatiku untuk mengakui kesalahanku
bahwa cinta harus dipertahankan tanpa penghianatan
………………walau sekadar rasa

Selasa, 13 September 2011

Pembentukan Jagung Hibrida Umur Sedang Toleran Terhadap Phosfor Rendah


ABSTRAK
Upaya untuk mengatasi kondisi kekurangan Phosfor (P) pada lahan penanaman jagung umumnya dapat dilakukan dengan dua cara, yakni meningkatkan penggunaan P melalui pemupukan atau penanaman tanaman terpilih dari varietas jagung yang efisien penggunaan P. Pemakaian pupuk P dosis tinggi pada tanaman menyimpan bahaya berupa meningkatnya aktivitas unsur logam berat, yang kemudian dapat masuk ke produk tanaman. Sehingga cara lain  yang dapat ditempuh adalah meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk an organik salah satunya dengan memanfaatkan varietas yang efisien P. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan varietas jagung hibrida umur sedang yang toleran terhadap phosfor rendah.  Pada penelitian ini dilakukan persilangan dengan metode dialil terhadap galur-galur yang diharapkan dan dilanjutkan dengan evaluasi toleransi di tingkat lapangan. Berdasarkan keunggulan pertumbuhan vegetatif dan keunggulan hasil yang diperoleh terdapat tiga  genotip jagung hibrida berumur sedang yang toleran terhadap phosfor rendah yakni  B11209Mr1401, B11209Mr1403 dan G193Mr1403. Dosis phosfor  15 kg per ha yang diberikan pada beberapa genotip jagung hibrida  mampu mengimbangi bahkan lebih baik  pertumbuhannya dari tiga varietas pembanding yang terdiri dari DK 3, DMI3 dan Bima 5. Untuk mendapatkan jagung hibrida yang mempunyai daya adaptasi terhadap jenis tanah dan iklim yang luas serta mampu meningkatkan hasil biji per satuan luas disarankan dilanjutkan uji adaptasi pada lingkungan tumbuh yang berbeda sebelum akhirnya dilepas sebagai calon varietas unggul baru.


Kata Kunci: Jagung hibrida, umur sedang, toleran phosfor rendah

Baca Artikel ...download file

Kamis, 08 September 2011

Pedoman Teknis Sambung Pucuk Kakako


Perbanyakan kakao lindak selama ini dilakukan secara generatif menggunakan benih. Perbanyakan secara generatif ini lebih mudah dan sederhana, namun populasi tanaman yang dihasilkan bervariasi, baik dalam hal ukuran buah, warna buah dan kemampuan berproduksi karena tanaman kakao pada umumnya bersifat menyerbuk silang. Untuk mendapatkan keseragaman sifat dalam populasi tanaman, dapat ditempuh dengan dengan perbanyakan secara vegetatif. Disamping itu, dengan metode perbanyakan ini dapat dilakukan perbaikan tanaman, misalnya peningkatan mutu biji kakao dengan memanfaatkan klon-klon unggul yang tersedia untuk memperoleh ukuran biji besar dan kadar lemak tinggi.
Perbanyakan vegetatif pada kakao meliputi okulasi, sambung pucuk, stek dan cangkokan. Di dalam praktek, okulasi merupakan cara perbanyakan vegetatif  yang lazim diterapkan. Meskipun hemat dalam pemakaian entres (satu tanaman hanya memerlukan satu mata entres saja), akan tetapi pertumbuhan tunas hasil okulasi pada awalnya lambat dan tidak seragam karena mata entres sering mengalami dorminasi. Sehingga untuk menghasilkan bibit klonal dari okulasi diperlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 9 bulan. Selain itu batang bawah maupun tunas baru hasil okulasi memerlukan perawatan dan perlakuan intensif. Sambung pucuk merupakan metode alternatif yang perlu dipertimbangkan penerapannya karena lebih efisien dalam pelaksanaan maupun waktu.
Selanjutnya....download file