Tentang
pikiran, saya tertarik pada perumpamaan Promod Batra, seorang penulis
management thoughts……
“Pikiran
kita seperti satu hektar tanah yang dapat kita tanami dengan bunga atau
ilalang. Sayangnya sudah menjadi sifat manusia untuk menumbuhkan ilalang. Jika
ia tidak berupaya menanam benih bahagianya sendiri. Dan seperti sebidang tanah,
jika tidak diolah, disemai, diberi air, diberi pupuk, dan disiangi seperti
seharusnya, maka yang kita peroleh pastilah ilalang !”
(Born To Win, 2004)
memaknai
ungkapan di atas, tentulah tidak mudah menghadirkan pikiran positif untuk
menjadi pegangan dalam menjalani permasalahan ke depan.
Tapi
pikiran juga harus senantiasa diprogram untuk dapat diarahkan pada jalurnya
yang benar.
Lama
saya menyimpan keinginan-keinginan dalam bentuk pikiran…bahkan sebagian telah
timbul tenggelam sebelum sempat di format.
Saya
tidak ingin kehilangan banyak mengenai motivasi yang harus saya bentuk
sendiri…sebagian pikiran harus saya tampilkan dalam bentuk Gambar,
paling tidak saya dapat terus melihat dan mengevaluasinya.
Kita
tidak dapat memilih tempat, waktu dan seseorang yang akan menjadi orang tua
kita – sulit juga membayangkan cara dan akhir perjalanan hidup yang kita
jalani.
Satu
hal yang pasti bahwa kita diciptakan oleh Tuhan yang sama – hal yang membuat
saya kadang harus melahirkan “ambisi” yang tinggi------
Dengan
keyakinan bahwa potensi kita akan muncul karena kesempatan. Membayangkan sebagai walikota
misalnya---------sebuah target yang harus saya buat untuk selalu menciptakan
hari yang berwarna terang…………
Namun
sesungguhnya menjadi pilihan adalah menumbuhkan bunga atau ilalang.