Berita kematiannya yang disebabkan
karena serangan jantung, memang menyesakkan dada. Karena almarhum seperti begitu tergesa bertemu Sang Khalik, walaupun
maknanya kemudian almarhum sungguh tidak ingin banyak menyusahkan orang lain.
Karakter yang memang sangat kental ada pada almarhum. Interaksi saya dengan
almarhum mulai intens, sejak bersama-sama sebagai asisten mata kuliah di
Fapertahut Unhas. Saya mengenal almarhum
memang lebih banyak mempermudah teman dan mahasiswa, dibanding almarhum yang
mempersulit karena keinginannya untuk mendapatkan bantuan.
Di Politani Negeri Pangkep, Almarhum
menjadi kolega yang sangat peduli dan tegas. Dalam beberapa kesempatan Almarhum
akan begitu mengalir menyampaikan kegalauannya dibanding menyimpannya. Dan
umumnya yang disampaikan berkaitan dengan kepeduliannya dengan permasalahan rekan-rekannya
dibanding memperhitungkan masalah pribadinya. Kepeduliaan almarhum ini kemudian
mendorong kami menempatkannya sebagai anggota SENAT Perguruan Tinggi (politani
Pangkep), yang baru saja dituntaskannya.
Pada sisi lain kedudukan beliau
sebagai Sekretaris LPPM, telah memberi kontribusi bagi kolega dan rekan kerja
untuk senantiasa meningkatkan kualitas penelitian dan penulisan. Hingga akhir
hayatnya almarhum telah bersungguh-sungguh menuntaskan tugasnya yang memang
akan berakhir. Sebelum di panggil Sang
Khalik, almarhum sempat diminta untuk melaksanakan suatu tugas, namun dengan
halus beliau menolak. Hal ini karena fokus pekerjaan almarhum yang kebetulan di
saat bersamaan telah diminta oleh jurusan.
Walaupun kami di Jogja (karena tugas
studi), almarhum masih rutin menyampaikan berita kampus sekaligus menanyakan
kabar kami dan keluarga. Terakhir tanggal 15 Februari 2012, perbincangan kami
begitu datar, suaranya terdengar tiada
beban dengan sekali-sekali tertawa kecil, beliau seperti mengisyaratkan sesuatu
yang telah tuntas dikerjakan. Dari
teman-teman kerja kami tahu almarhum memang sedang bersemangat menuntaskan
semua pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya, termasuk sebelum kepergiannya, almarhum begitu telaten
mempersiapkan dan mengantarkan keberangkatan orangtua tercinta untuk umrah.
Krishna Pandu,..dari jarak yang
terpisah, memang akhirnya kami tidak dapat sekadar hadir menyaksikan senyum
terakhir di wajahmu yang tenang. Perjalananmu telah tuntas, tapi rasa terima
kasih kami atas segala dorongan, bantuan dan motivasi tentu belumlah usai,
,...masih terbayang rasa peduli itu disaat kami memutuskan untuk tetap
melangkah ke Jogja. Sementara di saat bersamaan keinginanmu untuk melanjutkan
studi saat itu tertunda untuk suatu alasan yang belum sempat engkau jelaskan
sobat. Saat ini setelah kepergianmu menghadap Yang Kuasa, sepertinya alasan itu
bisa saya maknai.......bahwa sekali lagi engkau tidak ingin memulai sesuatu
yang tidak dapat engkau akhiri.
Selamat jalan sahabat dan kolega
kami...semoga engkau telah mendapatkan tempat yang lapang. Dan kami mendoakan
kekuatan dan kesabaran bagi orang-orang tercinta (Dr.Sari Wahyuni, SP, M.Si dan
sang buah hati) yang juga adalah kawan dan sahabat kami, yang kami kenal
tangguh dan mandiri (semoga Tuhan senantiasa menjaganya). Insya Allah buah
cinta kalian, lahir dengan selamat dan menjadi penanda kebersamaan yang tiada
pupus....amin ya Rabbal alamin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar