Sabtu, 07 Januari 2012

PENGANTAR DINAMIKA PENYESUAIAN STOCK


Pembiayaan Defisit Anggaran
Secara akuntansi anggaran pemerintah terlihat bahwa penerimaan akan sama dengan pengeluaran, sehingga anggaran akan selalu terlihat dalam kondisi yang seimbang. Anggaran belanja pemerintah pada prinsipnya tidak selalu dalam keadaan seimbang, ada kalanya surplus dan ada kalanya defisit. Terjadinya defisit atau surplus anggaran ditandai dengan item penyeimbang baik dalam penerimaan maupun pengeluaran, sehingga akan terlihat terjadinya ketidakseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan.
Besaran penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah, adalah variabel yang akan menentukan besarnya defisit anggaran. Pada kondisi defisit anggaran, tentunya pemerintah membutuhkan persediaan (stock) uang untuk membiayai  defisit anggaran tersebut. Guna memperoleh persediaan uang, pemerintah (melalui Departemen Keuangan) akan menjual surat-surat berharga (surat-surat hutang; obligasi, tresury bill, dan lainnya) kepada Bank Sentral, dan diperoleh sejumlah persediaan uang primer tertentu yang diinginkan. Perubahan nilai uang beredar harus sama dengan nominal defisitnya, yang merupakan defisit yang stabil.
Pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah mencakup; a) Pembelian barang/jasa, b) Gaji pegawai, dan c) transfer payment. Selain itu semua pos pada sisi pengeluaran tersebut memerlukan dana untuk melaksanakannya. Sisi penerimaan menunjukkan dari mana dana yang diperlukan tersebut diperoleh. Sumber utama untuk memperoleh dana tersebut, meliputi : a) Pajak berbagai macam, b) Pinjaman dari bank sentral, c) Pinjaman dari masyarakat dalam negeri, d) Pinjaman dari luar negeri. Selanjutnya, dari pos-pos anggaran tersebut akan terlihat dampak kebijakan fiskal untuk perekonomian nasional.
Dampak Kebijaksanaan Fiskal
Bila berbicara tentang kebijakan fiskal selalu dikaitkan dengan kepentingan pemerintah melalui hak penerimaan pajak, pengeluaran pemerintah, dan pinjaman pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, pengendalian harga, dan menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap positif. Dalam implementasinya kebijakan fiskal dilakukan saat pemerintah menjalankan penyesuaian (adjusment) antara penerimaan pajak (tax reveue) dengan penciptaan lapangan kerja, harga (inflasi), dan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Kendala anggaran pemerintah menyatakan apabila pengeluaran pemerintah tidak mengalami perubahan maka tingkat pajak yang rendah sekarang akan diimbangi oleh kenaikan tingkat pajak di kemudian hari.
Pembiayaan defisit anggaran dengan memotong pajak sekarang akan mempengaruhi beban pajak di kemudian hari, tetapi tidak dalam nilai sekarang sehingga pemotongan pajak tidak akan mengubah permanent income atau konsumsi.

Setiap pembiayaan defisit anggaran dengan penerbitan obligasi Negara akan diimbangi oleh kenaikan pajak di masa mendatang. Kenaikan tingkat pajak tidak perlu membuat masyarakat takut terhadap kemakmurannya (wealth) karena kenaikan pajak pada periode mendatang akan diantisipasi dengan meningkatkan tabungan sekarang dan mengurangi konsumsi sekarang. Implikasinya, individu tidak menggunakan semua kekayaannya (pendapatannya) untuk meningkatkan konsumsinya karena penerbitan obligasi Negara. Individu akan menyimpan seluruhnya untuk mengantisipasi kenaikan beban pajak di kemudian hari sehingga hal itu tidak akan menaikkan permintaan terhadap barang dan jasa.

Pengelolaan Aset

Defisit yang dibiayai dari penjualan obligasi menyebabkan pasar barang dan uang tidak mengalami pergerakan, sehingga untuk pembiayaan obligasi dari suatu ketidakseimbangan anggaran dibutuhkan aset.  Aset (kekayaan) perlu diperbesar untuk mendorong komsumsi. Pada prinsipnyanya simpanan pada Bank Central dan obligasi pemerintah yang ada pada masyarakat dapat digunakan untuk menutupi defisit pemerintah. Peningkatan aset akan meningkatkan komsumsi, sementara obligasi yang tinggi meningkatkan pendapatan nasional. Sehingga aset meningkatkan obligasi.
[Review : Chapter 21_Macroeconomic Theory And Policy , William H. Branson]

Tidak ada komentar: