Asumsi
Trend Pertumbuhan
Pendapatan
nasional potensial adalah pendapatan nasional yang dapat dicapai suatu negara
pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full-employment),
sementara pendapatan nasional aktual adalah pendapatan nasional yang dapat
dicapai suatu perekonomian pada kondisi aktual yang ada. Hubungan keduanya
menggambarkan trend pertumbuhan tenaga kerja dan produktivitas.
Pada
saat ekonomi tumbuh sepanjang alur trend
full-unemployment, variabel kebijakan fiskal dan moneter pemerintah akan
bergerak untuk menetralkan perubahan dalam private demand. Untuk menemukan
trend yang diperlukan dalam variabel
kebijakan ini, maka kita asumsikan pertumbuhan ekonomi mendekati tingkat pengangguran pada level rata-rata
yang diberikan, mungkin 6 persen, yang ditetapkan sebagai full-employment.
Penjelasan
trend kebijakan fiskal dan moneter dalam kondisi full-employment didasarkan
pada asumsi-asumsi yang lebih mendalam berkaitan
a) suku bunga tanpa kecendrungan, yang berfluktuasi pada beberapa
tingkatan rata-rata, b) tingkat pertumbuhan tenaga kerja dan modal pada output
secara umum konstan.c) rasio modal-output diperkirakan konstan, dan d)
perbandingan antara modal dan tenaga kerja di dalam output diperkirakan
konstan.
Trend
Pertumbuhan Output dan Harga
Tingkat
pertumbuhan output potensial dapat diperoleh dengan menilai tingkat
pertumbuhan tenaga kerja dan produktivitas. Sementara tingkat pertumbuhan
harga terkait dengan tingkat upah yang diberikan. Supaya tidak terjadi inflasi
tingkat pertumbuhan upah mesti sama dengan tingkat produktivitas tenaga kerja,
artinya jika inflasi tidak terjadi, tingkat pertumbuhan upah akan
mempresentasikan pertumbuhan produktivitas.
Penambahan
tingkat pertumbuhan output riil pada tingkat pertumbuhan harga, mendapatkan tingkat
trend pertumbuhan GNP nominal. Tingkat pertumbuhan GNP nominal akan menjadi
tingkat pertumbuhan agregate tenaga
kerja, dan nilai uang gaji, yang secara
sederhana menunjukkan pertumbuhan produktivitas ditambah tingkat kenaikan
harga.
Trend
Pertumbuhan Money Supply
Pertumbuhan
dimulai pada sisi permintaan dengan menemukan tingkat trend pertumbuhan supply
uang yang dapat menahan suku bunga tetap konstan sepanjang trend pertumbuhan pendapatan dan harga. Kemudian kita dapat menentukan pergerakan
variabel kebijakan fiskal pemerintah yang akan mempertahankan pasar barang
dalam kondisi equilibrium. Hasil ini kemudian dimodifikasi dengan mengasumsikan
bahwa suku bunga tidak konstan mendekati trend, yang merubah alur kebijakan fiskal
yang akan mempertahankan equilibrium pasar barang.
Pertumbuhan pendapatan
nominal,
meningkatkan permintaan uang. Untuk menahan suku bunga yang konstan, supply uang harus tumbuh pada tingkat yang sama seperti pendapatan
nominal mendekati trend. Jadi, jika suku bunga konstan mendekati trend, pertumbuhan
trend dalam supply uang juga harus meningkat.
Jika pendapatan nominal tumbuh sebesar 5% atau menghampiri trend, panawaran uang
juga harus tumbuh sekitar 5% dengan menyatukan elastisitas permintaan pendapatan uang, hal ini untuk menjaga pasar uang dalam equilibrium. Perilaku dari supply uang ini akan selalu menahan kecepatan pertumbuhan pendapatan terhadap supply uang yang
tetap karena
pertumbuhan ekonomi mendekati trend.
Tingkat
pertumbuhan output dan tingkat harga yang
mendekati alur GNP potensial, dapat
diinterpretasikan sebagai kondisi pertumbuhan eqilibrium supply. Karena memberikan tingkat pertumbuhan
produktivitas dan tenaga kerja, pertumbuhan output akan mempertahankan tingkat
pengangguran dan pekerjaan tetap konstan. Tingkat pengangguran yang diasumsikan
kemudian disesuaikan dengan nilai peningkatan
pendapatan pada tingkat dimana penambahan tenaga kerja bertambah.
[Review, Chapter 22_Macroeconomic Theory and Policy, William Branson]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar