Sabtu, 15 Oktober 2011

Kaitan Produksi dan Komsumsi RumahTangga Tani Pada Sistem Tata Air Garpu Di Lahan Pasang Surut Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala

Oleh :
Erlinda Yurisinthae

INTISARI

Penelitian ini mempergunakan teori rumahtangga tani (agricultural household models). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis produksi danproduktivitas usahatani serta tenaga kerja keluarga, sumber-sumber pendapatandan kontribusinya pada total pendapatan rumahtangga tani, pengalokasianpendapatan, pola konsumsi rumahtangga tani, dan melihat kaitan serta pengaruhproduksi pada konsumsi rumahtangga tani. Lokasi penelitian ditentukan secarapurposive di tata air Garpu Barambai. Sampel ditentukan secara acak sederhana berstrata (stratified random sampling) pada rumahtangga tani, denganmengelompokkan rumahtangga tani berdasarkan tipologi luapan dari lahanusahataninya, yaitu rumahtangga tani di lahan terluapi (181 sampel) dan tidakterluapi (119 sampel). Analisis data dilakukan dengan tabulasi, uji beda dua ratarata,regresi berganda dengan metoda OLS, model heteroskedastis dan metodapersamaan simultan 2SLS.


Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Rata-rata produktivitas lahan yang diusahakan oleh rumahtangga tani di lahan terluapi lebih tinggi dibandingkan rumahtangga tani di lahan tidak terluapi, (2) pada usahatani di lahan terluapi penggunaan input produksi berupa lahan, tenaga kerja keluarga, benih, pupuk Urea dan TSP serta suku kepala keluarga berpengaruh positif sedangkan pupuk KCl berpengaruh negatif pada produksi padi, (3) pada usahatani di lahan tidak terluapi penggunaan input produksi berupa lahan, benih, pupuk Urea, kapur pertanian berpengaruh positif sedangkan pupuk KCl dan pestisida berpengaruh negatif pada produksi padi, (4) secara keseluruhan pada usahatani di lahan pasang surut penggunaan input produksi berupa lahan, tenaga kerja keluarga, benih, pupuk Urea, kapur pertanian, suku kepala keluarga, cara membuat tabatan dan tipologi luapan lahan berpengaruh positif sedangkan pestisida berpengaruh negatif pada produksi padi, (5) persentase terbesar sumber pendapatan rumahtangga tani pada kedua kelompok rumahtangga tani berasal dari pendapatan off farm, (6) persentase terbesar dari pengalokasian pendapatan rumahtangga tani di kedua tipologi luapan adalah untuk konsumsi pangan, (7) pengeluaran konsumsi non pangan rumahtangga tani di lahan pasang surut dipengaruhi oleh pendapatan rumahtangga tani dari kegiatan off farm dan jumlah tanggungan, (8) keputusan produksi mempengaruhi keputusan konsumsi rumahtangga tani di lahan pasang surut melalui produksi pendapatan dari kegiatan off farm.
Disarankan adanya upaya mendorong petani untuk : memperbaiki teknik budidaya sehubungan dengan penggunaan input produksi, penggunaan dan pemeliharaan tabatan. Perlu kebijakan pengembangan lapangan pekerjaan yang dapat melibatkan anggota rumahtangga tani serta kegiatan yang meningkatkan  pemanfaatan pekarangan serta program bantuan pengadaan bibit ternak dan penyediaan air bersih. Penelitian ini merupakan satu langkah dalam upaya menjelaskan keadaan rumahtangga tani di lahan pasang surut khususnya dengan mempergunakan sistem tata air garpu. Penting untuk mempertimbangkan mempergunakan variabel harga dan variabel demografi lainnya pada penelitian yang akan datang agar diperoleh model rumahtangga tani yang lebih sesuai dan mendekati keadaan sebenarnya dari rumahtangga tani di lahan pasang surut.

Tidak ada komentar: