(1)
Ketersediaan pasar, kebutuhan serat kapas untuk
industri tekstil 99,5 % masih diimpor. Ini merupakan peluang pasar bagi
komoditas kapas Indonesia termasuk Sulawesi Selatan, yang diharapkan mampu
mengangkat tingkat kesejahteraan petani,
(2)
Dukungan sektor Agroindustri, di Sulawesi Selatan
terdapat dua unit mesin processing yang mampu memisahkan biji dengan serat
kapas, masing-masing di Bulukumba dan Jeneponto. Kapasitas giling kedua mesin
mencapai hampir 40 ribu ton kapas berbiji atau setara dengan luas pengembangan
40.000 ha,
(3)
Keunggulan komparatif, dimana tanaman kapas dipanen
atau dijual pada saat tanaman lain sudah habis terjual, sehingga posisi kapas
memberi pendapatan kepada petani pada saat tanaman lain sudah tidak diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar