Subuh waktu itu adalah perjalanan masa tak tergantikan
Saat tumpahnya air mata penuh syukur di takbir penghabisan
Peluh mengucur menghias keningmu diantara sesak napas
Perih menghentak saat pekikan tangis bertambah deras
Kurasakan nadimu melemah selepas kekuatan cinta ditakbirkan
Kaulah pejuang kehidupan yang terbasuh peluh dan darah
Masih kau sisakan senyum atas ‘malaikat’ yang kau tasbihkan
Matamu berbinar atas berkah Tuhan mencipta dari segumpal darah
Ia laksana lilin yang menghidupkan semangat
Ia laksana bidadari yang menebarkan kecantikan
Sayangku, ‘Iffah kita’ bukan sekadar kehidupan yang ditakdirkan
Sejatinya ini perjuangan cinta yang maha dahsyat
…dan kematian terlahir sebagai batas
Jika pagi tadi kita membangunkannya dengan cinta
Jangan lupa saat kita menidurkan kepedihan
Dua tahun lalu tepatnya
Dimana kita berjanji menghantarnya tumbuh dengan sentuhan
…dan itu takdir keilaihan tak berbalas
(Selamat Ultah Iffah kecilku dan terima kasih ‘Sayang’ku)
Saat tumpahnya air mata penuh syukur di takbir penghabisan
Peluh mengucur menghias keningmu diantara sesak napas
Perih menghentak saat pekikan tangis bertambah deras
Kurasakan nadimu melemah selepas kekuatan cinta ditakbirkan
Kaulah pejuang kehidupan yang terbasuh peluh dan darah
Masih kau sisakan senyum atas ‘malaikat’ yang kau tasbihkan
Matamu berbinar atas berkah Tuhan mencipta dari segumpal darah
Ia laksana lilin yang menghidupkan semangat
Ia laksana bidadari yang menebarkan kecantikan
Sayangku, ‘Iffah kita’ bukan sekadar kehidupan yang ditakdirkan
Sejatinya ini perjuangan cinta yang maha dahsyat
…dan kematian terlahir sebagai batas
Jika pagi tadi kita membangunkannya dengan cinta
Jangan lupa saat kita menidurkan kepedihan
Dua tahun lalu tepatnya
Dimana kita berjanji menghantarnya tumbuh dengan sentuhan
…dan itu takdir keilaihan tak berbalas
(Selamat Ultah Iffah kecilku dan terima kasih ‘Sayang’ku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar