Sabtu, 06 Agustus 2011

K o t a - Kelelawar


Watansoppeng
Selalu ada alasan untuk membuat diri takjub, ketika berada di bawah awan yang ramai kepakan sayap sang kelelawar. Kehadirannya semacam magis yang membawa pada nuangsa insan penuh syukur...dan membuat diri kembali mengenang.

Berdiri di tanah yang basah, akibat rintik hujan sebelum fajar..dan menggulung angin untuk sekadar menerpa penciuman pada aroma sukacita di atasnya. Tuhan telah mengundangku kembali ditempat ini, tempat dimana saya menjadi 'bugis' karena meminang gadisnya.

Sebuah mitos cinta 'feodal' t'lah mengangkat perjalanan roman cinta yang sesungguhnya, ketika untuk pertama kalinya kaki ini menginjakkan telapaknya di Kota ini....beberapa tahun yang lalu. Kelelawar itu menghianati cintanya sendiri dengan m'bagikan tanda kasih yang menguasai seluruh naluri perjuangan m'dapatkan gadis tanah leluhurnya.

Sebelum ramadhan pamit tanpa melambai....kusisakan janji lelaki 'bugis' dgn bisikan di telinga wanitanya, perhatian dan kecup syukur atas kepercayaan m'dapatkan benih-benih yang terbuahi dirahimnya.....tanpa t'rasa waktu membimbing kami menerima penghargaan tiga ukiran kesucian.....dan tlah membuat kami terbang mengikuti kepak kesetiaan kelelawar...yang telah dgn setia menjaga kotanya.....

Tidak ada komentar: